Senin, 11 Maret 2013

Madre The Movie Film Vino G Bastian 2013


MADRE mengisahkan bagaimana sejarah hidup seseorang berubah dalam sehari hanya dengan sebuah kunci lemari es yang berisi adonan biang roti berumur 70 tahun bernama MADRE. Dalam perjalanannya Madre mampu mengubah nasib dan arah masa depan Tansen remaja berusia 27 tahun tanpa persiapan apapun.

 Madre berasal dari kata spanyol yang berarti 'ibu' dan dalam hal ini merupakan biang roti yang sangat tua. Sang kakek yakin, hanya keturunan langsungnyalah yang dapat menghidupkan kembali toko roti yang sudah berdiri sejak tahun 60-an dan kini berhenti beroperasi.

Tansen seorang surfer yang memilih hidup bebas tanpa jeratan rutinitas. Ia terobsesi untuk mencari ombak tertinggi untuk ditaklukan. Hanya satu rutinitas yang baru dua tahun ini, ia tekuni, membagi pengalamannya pada sebuah blog yang diberi nama Sang Pencari Ombak.




Apa rasanya sejarah kita berubah dalam sehari.
Seperti tiba-tiba tercebur dipasir hisap.
Makin dalam makin sesak.
Hidupku kemarin lebih sederhana.
Hari ini hidupku lebih kompleks.
Dalam darahku mendadak seperempat Tionghoa..
Nenekku keturunan india yang ternyata tukang buat roti..
Dan dia, bersama kakek yang tidak kukenal,
Mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah kutahu.. MADRE.
Madre berasal dari bahasa spanyol yang berartiIBU
...Madre sang ibu, Biang, lahir sebelum ibuku.
Dan Dia bahkan sanggup hidup bahkan dari sang penciptanya, MENGERIKAN




Tansen bertemu dengan pembaca blognya yang juga pengusaha toko roti FAIRY BREAD bernama Meilan Tanuwidjaja. Awalnya Mei tertarik untuk membeli MADRE, tapi akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sama dengan Tansen menjual roti klasik. Hubungan kerjasama ini berubah menjadi hubungan yang istimewa, ada benih-benih cinta yang tumbuh diantara mereka. Dipersimpangan, Tansen yang memuja ombak, kebebasan, dan penyendiri harus memutuskan. 

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah Tansen akan menerima Madre dan lingkaran kehidupan yang mengelilinginya, serta Mei, yang telah mencuri hatinya..?

Scene Madre :









Pemeran Madre The Movie:





Saksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda mulai 28 Maret 2013.



Senin, 21 Januari 2013

TRAUMA


Pernahkah Anda bertanya padaku mengapa demikian?
Pernahkah Anda bertanya padaku alasan aku jarang keluar rumah dan lebih suka di dalam kamar?
Nihil. Anda tak pernah melakukan itu.
Pernahkah Anda bertanya mengapa aku tiba-tiba sangat bernafsu makan dan tiba-tiba tidak mau makan?
Pernahkah Anda bertanya mengapa aku terlihat pucat dan sembab ketika bangun tidur, kemudian tiba-tiba aku berubah menjadi sangat bersemangat disaat bersamaan?

Selama aku berada disini semenjak 2,5 tahun yang lalu aku tak pernah dapat beristirahat dan beraktifitas dengan tenang. Aku takut… Aku takut semua gerak-gerikku diawasi orang. Aku sangat takut…
Tak ada seorang pun yang bertanya … bahwa sebenarnya aku mengalami trauma. Aku telah berusaha mengatasi itu tapi tetap saja aku takut jika bertemu dengan orang sini, berpapasan dengan orang-orang sini. Kalau saja ada yang memperhatikanku jika diajaknya bicara dengan orang-orang sini, aku tak pernah melihat mata orang itu, aku pasti terlihat sedidit gugup dan terkadang sampai berkeringat dingin. Selama ini aku sangat tersiksa disini… aku selalu ingin pergi dari sini…

Kejadian 2,5 tahun yang lalu semakin menghancurkan hidupku. Aku memang bukan anak yang berbakti, bukan juga anak yang sholihah, dan semua itu semakin diperparah dengan kejadian 2,5 tahun yang lalu. Aku telah mempermalukan diriku sendiri dan keluargaku di kampung ini karena berhubungan dengan laki-laki brengsek itu. Laki-laki itu telah merusak segalanya yang tersisa dari hidupku yang sekarat dengan menyebarkan rumor tentangku sehingga orang-orang mengenalku, memperbincangkanku. Sejak itulah aku takut bertemu dengan orang-orang sini, aku takut jika mereka melihatku mereka akan menilaiku, memperbincangkanku. Aku tidak pernah bisa merasakan nyaman lagi tinggal disini…

Aku mudah bahagia oleh hal-hal kecil, aku juga mudah sedih oleh hal-hal kecil yang sangat sepele.
Bagiku kebahagiaan yang sebenarnya telah benar-benar menghilang dariku. Aku tak akan dapat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya lagi…

Sabtu, 19 Januari 2013

Puisi Cintaku



Cintaku datang padaku seperti kebohongan, lalu kebohongan itu menjadi 'Cinta'
Dan aku pun belajar dari semua itu . . .
Memang benar, terkadang ada sebuah kebenaran dalam sebuah kebohongan . . . yaitu Cinta . . .
. . . Dalam Ruang dan Waktu yang tiada batasnya. . .
Dalam waktu yang tiada batas, kita dilahirkan pada era yang sama
Dan dalam ruang yang tiada batas, bisa bertemu dan bersama denganmu
Aku sadar itu adalah sebuah kebetulan dan keajaiban yang indah
Akhirnya, aku tlah menemukan hatiku yang telah hilang . . .
Di Kota itu, saat dimana masa lalu dan sekarang telah terjadi
Itu memakan waktu yang sangat lama . . .
Tapi, saat itu ku yakin aku bisa denganmu
Terimakasih telah bersabar untuk diriku
Aku mencintaimu . . .

"Menurutku. . . Sejarah sama halnya dengan Cinta.
Itu mengingatkan pada nilai cinta melalui kenangan kita"

With Love,
Mee 

Rabu, 09 Januari 2013

Sampai Mati

Lirik, Sampai Mati-Putih Band

Pahamilah semua, apa yang terjadi
Saat hati tak lagi bisa berkata
Mungkin bahagiamu bukan tuk diriku
Biarkan semua ini jadi kenangan
Lupakan semua cerita cinta
Tinggalkan jiwaku yang terluka

Sampai mati kisah ini kan ku jaga
Hingga berakhir nafasku putih cintaku untukmu
Sampai mati dirimu kan di hatiku
Tiada mungkin tuk terganti walau semua tlah berlalu

Atas nama cinta, kau yang ku banggakan
Inilah hidup yang tak perlu disesali
Biarkan semua tetaplah terjaga
Sebingkai kenangan cinta yang terindah
Lupakan semua cerita cinta
Tinggalkan jiwaku yang terluka


Sampai mati kisah ini kan ku jaga
Hingga berakhir nafasku putih cintaku untukmu
Sampai mati dirimu kan di hatiku
Tiada mungkin tuk terganti walau semua tlah berlalu

Kamis, 03 Januari 2013

New Year 2013

01-01-13
Yak, foto ini diambil pada saat tahun baru 2013 kemaren. Tepatnya di atas puncak Si Kunir dataran Dieng Wonosobo Jateng. Saat ini aku tidak akan menceritakan bagaimana tahun baru 2013 kulalui, dilain hari aku pasti akan menuliskan perjalananku ini. Saat ini aku sedang dalam mood yang kurang baik, jadi aku akan menceritakan mengapa aku begini. Masih terasa jelas satu kesedihan dari perjalanan itu. Tentu saja ini tentang aku dan dia . . . Seorang laki-laki di dalam foto itu, siapa lagi?
Aku senang, bahagia bisa liburan . . . Apalagi dengan dia. TENTU! Hanya saja ada moment dimana saat aku  harus menyembunyikan air mataku di depan dia.
Subuh itu... Aku sangat kedinginan. Aku meringkuk bergelung didalam selimut diatas rumput beralas karpet tipis yg udah basah. Semalaman terjaga di lapangan terbuka yang super dingin itu membuat tubuhku seakan membeku. Ditambah lagi perutku udah perih karna lapar. Aku udah gak peduli lagi tatapan teman-teman yang menganggapku mungkin lebay atau berlebihan, ya karna mreka tidak tahu aku menahan sakit di perut alias magh ku kambuh. Tapi tiba-tiba saja dia duduk di depan membelakangiku sambil menarik selimutku menutupi muka ku yang terkena udara pagi. Aku hanya diam sambil menikmati hawa hangat yang menyelimutiku. Aku terkantuk-kantuk, mungkin aku sempat tertidur sampai aku tersadar ada sepasang telapak tangan hangat menutupi dan membelai muka ku. Aku mendongak . . . itu tangan dia! Dia mencoba menghangatkanku dengan caranya yang unik agar tidak terkesan memperlihatkan kepada orang lain. Ya, sepertinya hanya kami berdua yang tahu dia lakukan. Lalu dia menarik tangannya. Ku perhatikan dari balik selimutku, dia menghangatkan tangannya di dekat api unggun kemudian mengusap-usapkan lagi pada muka ku, menutupnya dengan kedua telapak tangannya sambil berbisik agar aku tidur.
Seketika air mataku menerobos keluar . . . cepat-cepat kuusap dengan selimut. menahan mataku agar tidak mengeluarkan air mata. Rasa haru, sedih, sakit menjadi satu dalam hatiku. Mengapa dia melakukan itu . . . Harusnya dia tak perdulikanku. Hubungan kami sudah kandas 1 tahun lebih yang lalu, mengapa dia masih begitu perhatian padaku?
Kedua kalinya aku hampir mau menangis lagi ketika menaiki dan menuruni puncak Si Kunir. Saat aku hampir terpeleset, dia menahanku, menggenggam tanganku dengan lembut membimbing jalanku . . . Aku sadar ternyata dia selalu berjalan di dekatku, di belakangku atau disampingku memastikan aku akan baik-baik saja. Yah aku tahu . . . Dan itu semua menjadikan kenangan tak terlupakan untukku. Hanya aku, dia, dan Tuhan yang tahu bagaimana perasaan kami. Aku cukup memahaminya sebagai rasa sayang . . . Dan aku . . . sangat menyayanginya . . .