Sabtu, 19 Januari 2013

Puisi Cintaku



Cintaku datang padaku seperti kebohongan, lalu kebohongan itu menjadi 'Cinta'
Dan aku pun belajar dari semua itu . . .
Memang benar, terkadang ada sebuah kebenaran dalam sebuah kebohongan . . . yaitu Cinta . . .
. . . Dalam Ruang dan Waktu yang tiada batasnya. . .
Dalam waktu yang tiada batas, kita dilahirkan pada era yang sama
Dan dalam ruang yang tiada batas, bisa bertemu dan bersama denganmu
Aku sadar itu adalah sebuah kebetulan dan keajaiban yang indah
Akhirnya, aku tlah menemukan hatiku yang telah hilang . . .
Di Kota itu, saat dimana masa lalu dan sekarang telah terjadi
Itu memakan waktu yang sangat lama . . .
Tapi, saat itu ku yakin aku bisa denganmu
Terimakasih telah bersabar untuk diriku
Aku mencintaimu . . .

"Menurutku. . . Sejarah sama halnya dengan Cinta.
Itu mengingatkan pada nilai cinta melalui kenangan kita"

With Love,
Mee 

Rabu, 09 Januari 2013

Sampai Mati

Lirik, Sampai Mati-Putih Band

Pahamilah semua, apa yang terjadi
Saat hati tak lagi bisa berkata
Mungkin bahagiamu bukan tuk diriku
Biarkan semua ini jadi kenangan
Lupakan semua cerita cinta
Tinggalkan jiwaku yang terluka

Sampai mati kisah ini kan ku jaga
Hingga berakhir nafasku putih cintaku untukmu
Sampai mati dirimu kan di hatiku
Tiada mungkin tuk terganti walau semua tlah berlalu

Atas nama cinta, kau yang ku banggakan
Inilah hidup yang tak perlu disesali
Biarkan semua tetaplah terjaga
Sebingkai kenangan cinta yang terindah
Lupakan semua cerita cinta
Tinggalkan jiwaku yang terluka


Sampai mati kisah ini kan ku jaga
Hingga berakhir nafasku putih cintaku untukmu
Sampai mati dirimu kan di hatiku
Tiada mungkin tuk terganti walau semua tlah berlalu

Kamis, 03 Januari 2013

New Year 2013

01-01-13
Yak, foto ini diambil pada saat tahun baru 2013 kemaren. Tepatnya di atas puncak Si Kunir dataran Dieng Wonosobo Jateng. Saat ini aku tidak akan menceritakan bagaimana tahun baru 2013 kulalui, dilain hari aku pasti akan menuliskan perjalananku ini. Saat ini aku sedang dalam mood yang kurang baik, jadi aku akan menceritakan mengapa aku begini. Masih terasa jelas satu kesedihan dari perjalanan itu. Tentu saja ini tentang aku dan dia . . . Seorang laki-laki di dalam foto itu, siapa lagi?
Aku senang, bahagia bisa liburan . . . Apalagi dengan dia. TENTU! Hanya saja ada moment dimana saat aku  harus menyembunyikan air mataku di depan dia.
Subuh itu... Aku sangat kedinginan. Aku meringkuk bergelung didalam selimut diatas rumput beralas karpet tipis yg udah basah. Semalaman terjaga di lapangan terbuka yang super dingin itu membuat tubuhku seakan membeku. Ditambah lagi perutku udah perih karna lapar. Aku udah gak peduli lagi tatapan teman-teman yang menganggapku mungkin lebay atau berlebihan, ya karna mreka tidak tahu aku menahan sakit di perut alias magh ku kambuh. Tapi tiba-tiba saja dia duduk di depan membelakangiku sambil menarik selimutku menutupi muka ku yang terkena udara pagi. Aku hanya diam sambil menikmati hawa hangat yang menyelimutiku. Aku terkantuk-kantuk, mungkin aku sempat tertidur sampai aku tersadar ada sepasang telapak tangan hangat menutupi dan membelai muka ku. Aku mendongak . . . itu tangan dia! Dia mencoba menghangatkanku dengan caranya yang unik agar tidak terkesan memperlihatkan kepada orang lain. Ya, sepertinya hanya kami berdua yang tahu dia lakukan. Lalu dia menarik tangannya. Ku perhatikan dari balik selimutku, dia menghangatkan tangannya di dekat api unggun kemudian mengusap-usapkan lagi pada muka ku, menutupnya dengan kedua telapak tangannya sambil berbisik agar aku tidur.
Seketika air mataku menerobos keluar . . . cepat-cepat kuusap dengan selimut. menahan mataku agar tidak mengeluarkan air mata. Rasa haru, sedih, sakit menjadi satu dalam hatiku. Mengapa dia melakukan itu . . . Harusnya dia tak perdulikanku. Hubungan kami sudah kandas 1 tahun lebih yang lalu, mengapa dia masih begitu perhatian padaku?
Kedua kalinya aku hampir mau menangis lagi ketika menaiki dan menuruni puncak Si Kunir. Saat aku hampir terpeleset, dia menahanku, menggenggam tanganku dengan lembut membimbing jalanku . . . Aku sadar ternyata dia selalu berjalan di dekatku, di belakangku atau disampingku memastikan aku akan baik-baik saja. Yah aku tahu . . . Dan itu semua menjadikan kenangan tak terlupakan untukku. Hanya aku, dia, dan Tuhan yang tahu bagaimana perasaan kami. Aku cukup memahaminya sebagai rasa sayang . . . Dan aku . . . sangat menyayanginya . . .

Rabu, 26 Desember 2012

Hidup Denganmu Mati Tanpamu - NOAH

Begitu banyak hal yang kualami yang kutemui
Saat bersamamu kurasa senang kurasa sedih

Air mati ini menyadarkanku
Kau takkan pernah menjadi milikku

"Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Aku hidup untukmu aku mati tanpamu

Tak pernah kusadari aku sebodoh ini
Aku hidup untukmu aku mati tanpamu"




Minggu, 23 Desember 2012

Sunday Morning... ^^

mee

Minggu yang bahagia setelah dua hari terkapar diatas kasur... Hoaaamm.. Hari yang panjang, waktu untuk istirahat.hehehe semestinya^^ Rasanya segeeerr banget nih badan udah bisa mandi peke luluran lagi :D
Iyalah udah dua hari gitu aku gak mandiii. Semua orang pada kaget juga tiba-tiba aku jatuh sakit, apalagi aku... Padahal aku juga gak punya kesibukan apapun, rutinitas setiap hari cuma nyapu, ngepel 2x seminggu, cuci piring, kadang masak, ngajak maen ponakan, terkadang mandiin juga dan nyuapin makan, gitu-gitu ajah kok.. Tapii, toh aku sakit juga, jadi ya emang waktunya sakit ajah. Tapi sebelnya tuhh sakitnya komplit banget ngett ngett.. udah radang tenggorokan, sakit gigi campur migren, tulang meradang, and then.. jadilah demam tinggi. Bener-bener hari yang buruk, hanya bisa terbaring, makan pun gak nafsu, apalagi satu ini yang paling aku benci yaitu minum obat (alias Pil) rasanya seperti hidup segan mati tak mau.
Tapi lebih kasihan lagi dengan kedua orang tuaku terutama ibuku, selain memikirkan aku juga pasti capek banget melakukan semua pekerjaan rumah sendirian ditambah gak ada yang gantiin ngasuh ponakanku.
Oh ya, aku baru tahu kenapa sepanjang malam dalam 2 hari kemaren mereka nemenin aku tidur. Ternyata sepanjang malam aku gak berhenti ngigau dalam tidur... Terlebih karena dalam tidurku beberapa kali aku menyebut nama 'seseorang'. Yah, orang itu. Kalau menurut mbak ku, aku sakit tuh karena aku merindukan orang itu... emm, aku sendiri sih gak percaya karena hampir 2 minggu ini aku gak lagi memikirkannya. Walaupun sempat sms-an beberapa kali dan dia telpon aku, aku juga bersikap biasa ajah. Jadi penafsiran mbak salah besar. Kata Ibu, semalam aku udah gak nyebut nama dia lagi. Hanya malam pertama aku sakit namanya ku sebut-sebut. Tapi aku masih ingat semalam aku emang mimpiin dia. Dalam mimpi itu sangat jelas sekali, setiap percakapan dan juga orang-orang didalamnya. Jika sebelum-sebelumnya aku selalu mimpi dia milikku, kali ini berbeda. Karena ini pertama kalinya aku mimpi dia yang gak bisa ku miliki persis seperti di kehidupan nyataku. Karena mimpi itu terasa sangat nyata, aku bisa mengingat semuanya kurang lebih seperti ini...
Dalam mimpi, entah bagaimana ceritanya tahu-tahu saat aku bangun tidur (dalam mimpi) seperti biasa aku bersih-bersih rumah termasuk rumah yang baru dibangun disamping rumah induk, muncullah si 'dia' (yg namanya gak boleh disebut) dari dalam salah satu kamar rumah baru. Aku yang kaget bukan langsung bertanya pada 'dia', tapi aku lari ke rumah induk mencari ibuku. Aku tanya, dan ternyata rumah baru itu dikost-in sama Ibu jadi tinggallah 'dia' dan kawan-kawannya disamping rumah. Awalnya aku heran dan bertanya-tanya mengapa 'dia' harus kost dirumahku, tapi aku gak mau tahu lagi, disitu aku cuma ingin ngelupain 'dia' jadi sebisa mungkin aku menghindarinya... Lalu tiba-tiba datang seorang cewek sebut aja si 'A' (mantannya) malam-malam kerumahku untuk bertemu dengannya. Kita sempat mengobrol, saling bertanya keadaan kebetulan Ibu gak ada dirumah terus aku nganterin si 'A' ke kost-an untuk bertemu 'dia'. Kost-an itu ramai tapi 'dia' gak terlihat, aku tanya sama anak kost dimana 'dia', kata mereka 'dia' ada didalam kamar. Karena aku gak mau ketemu 'dia', jadi aku suruh si 'A' ngetok kamarnya sendiri sambil tak lupa aku bilang untuk mengobrol di ruang tamu saja karena itu memang sudah menjadi peraturan yang ditetapkan Ibu bagi anak kost jika ada tamu cewek. Sebenarnya aku gak mau tau si 'A' mau masuk kamar kek atau apa kek tapi aku gak pengen aja nanti Ibu marah-marahin aku. Belum juga aku keluar dari kost, si 'A' manggil aku buat manggilin 'dia' soalnya diketok gak dibukain. Rada sebel juga kenapa gak minta tolong ma anak laen aja sih. Tapi ya akhirnya aku nurut ajah, masih sebel jadi aku gedor-gedor tu pintu, 'dia' teriak dari dalem kenapa? aku bilang 'A' nyariin... sebelum 'dia' keluar aku langsung ngacirrr... Dan enggak tau kenapa, anak kost pada mbuntut aku semua, ikut ke rumah induk ngajakin aku PSan. Paginya aku dibangunin sama Ibu (masih dalam mimpi), aku bertanya ada apa karena aku masih sangat ngantuk akibat main PS semalaman. Ibu menyuruhku mengantar makanan buat 'dia' dan tamu-tamunya... Aku marah-marah, aku jengkel banget ngapain juga pagi-pagi bangunin aku cuma nyuruh ngantar makanan biasanya juga Ibu sendiri yang ngantar makanan. Ibuku emang baik hati kalau punya makanan suka ngasih anak-anak kost... Seketika aja aku langsung melek waktu Ibu bilang kalau jajan-jajan itu dibawain sama tamu-tamunya 'dia', dan katanya jajannya banyak banget makanya Ibu nyuruh agar jajan-jajan itu disuguhin ajah sama dikasihkan anak-anak kost. Aku langsung ajah bangun penasaran siapa orang yang bawa jajanan buat Ibu, untuk apa repot-repot kayak gitu kenal ajah gak sama Ibu. Setelah cuci muka dan pake sweater aku bawa jajan itu, sebelum masuk kost melalui pintu samping sekali lagi aku bertanya sama Ibu. "Orangnya yang tadi malem gak?", "enggak, yang sekarang tiga cewek. 'dia' genda'ane akeh banget sih Ibu gak suka" kata Ibu. Terang aja aku kaget sama ucapannya Ibu, gak mau ambil pusing aku langsung bawa tu jajan masuk. Diruang tamu sambil nyuguhin aku lihat satu-persatu cewek-cewek itu. Dan yaah, aku mengenali mereka semua... mereka adalah si 'B', si 'C', dan  si 'D'. Terus si 'C' ngomong.. "Mia gak usah repot-repot...", "aku gak repot kok, kan kalian juga yang bawain jajan, Ibu gak boleh makan jajanan ginian sih soalnya..."jawabku, dalam hati sebel juga sama Ibu yang nyuruh aku nyuguhin jajan kayak gini aku udah seperti pembantunya mantanku aja.hufff
Sambil pamit sekilas aku lihat 'dia', ternyata 'dia' lagi menatapku... serrrrr darahku berdesir, cepat-cepat aku langsung pergi, di dapur sambil naruh nampan Ibu ngomong dari belakangku.. "Ibu tau kamu masih menyukainya, tapi lihatlah wanita-wanita yang selalu mendatanginya itu kenapa harus datang ke kost-an cowok?kalau bukan 'dia' yang mengijinkan, bahkan 'dia' saja gak bisa ngejaga perasaanmu. Ibu memang menyukai 'dia' seperti anak sendiri karena 'dia' sangat sopan dan melek agama dari dulu Ibu pengen punya anak cowok kayak 'dia'. Kalau 'dia' gak bisa jadi milikmu ikhlaskan saja, biar Ibu aja yang jadi Ibunya tidak perlu kamu".
Jadi begitulah mimpinya, karena setelah Ibu ngomong gitu aku langsung terbangun (bangun beneran)...
Kembali ke alam nyata, terbangun aku termenung memikirkan isi mimpiku. Aku raba wajahku, gak ada air mata... Syukurlah... Aku hanya memaknai itu semua sebagai kekuatanku. Segala yang tak baik tak kan lagi membuatku menangis, benar aku masih mencintainya tapi cintaiku padanya tak kan membuatku menangis lagi karena cintaku selalu menguatkanku... Kembali aku mengingat mimpi itu, sambil masih terbaring aku berfikir mungkin keadaan akan segera kembali normal seperti dulu... Mungkin pemaknaan perkataan Ibu dalam mimpi itu adalah aku harus bisa ikhlas dan menerima semua kenyataan ini, kami lebih baik bersaudara seperti dulu... bisakah dia menjagaku sedangkan terlalu banyak wanita disekelilingnya bahkan dia saja tak berniat sedikitpun untuk menjaga perasaanku.
Lalu aku berfikir mengapa tidak ada Ayah dalam mimpiku???
Berfikir...aku berfikir...tapi saat aku mencari-cari dimana sosok Ayah yang kucintai yang muncul hanya dia saja. Sampai akhirnya aku sadar bahwa aku selalu menyayanginya, menghormatinya, mencintainya bagaikan Ayahku. Yah, mungkin dalam mimpi itu dia sebagai dia dan sebagai Ayah. Mungkin yang sedang dibicarakan Ibu itu adalah Ayah. Mungkin...itu hanya menurutku... Karena aku mengatakan bahwa aku selalu menyayanginya, menghormatinya, mencintainya bagaikan Ayahku itu bukan tanpa alasan. Dia memang seperti Ayah, sosok laki-laki yang penuh kasih dan selalu disegani, dan juga pecinta wanita...hahaha KOMPAK!
Begitulah akhir ceritaku hari ini...
HAPPY WEEKEND ^^