Minggu, 23 Desember 2012

Sunday Morning... ^^

mee

Minggu yang bahagia setelah dua hari terkapar diatas kasur... Hoaaamm.. Hari yang panjang, waktu untuk istirahat.hehehe semestinya^^ Rasanya segeeerr banget nih badan udah bisa mandi peke luluran lagi :D
Iyalah udah dua hari gitu aku gak mandiii. Semua orang pada kaget juga tiba-tiba aku jatuh sakit, apalagi aku... Padahal aku juga gak punya kesibukan apapun, rutinitas setiap hari cuma nyapu, ngepel 2x seminggu, cuci piring, kadang masak, ngajak maen ponakan, terkadang mandiin juga dan nyuapin makan, gitu-gitu ajah kok.. Tapii, toh aku sakit juga, jadi ya emang waktunya sakit ajah. Tapi sebelnya tuhh sakitnya komplit banget ngett ngett.. udah radang tenggorokan, sakit gigi campur migren, tulang meradang, and then.. jadilah demam tinggi. Bener-bener hari yang buruk, hanya bisa terbaring, makan pun gak nafsu, apalagi satu ini yang paling aku benci yaitu minum obat (alias Pil) rasanya seperti hidup segan mati tak mau.
Tapi lebih kasihan lagi dengan kedua orang tuaku terutama ibuku, selain memikirkan aku juga pasti capek banget melakukan semua pekerjaan rumah sendirian ditambah gak ada yang gantiin ngasuh ponakanku.
Oh ya, aku baru tahu kenapa sepanjang malam dalam 2 hari kemaren mereka nemenin aku tidur. Ternyata sepanjang malam aku gak berhenti ngigau dalam tidur... Terlebih karena dalam tidurku beberapa kali aku menyebut nama 'seseorang'. Yah, orang itu. Kalau menurut mbak ku, aku sakit tuh karena aku merindukan orang itu... emm, aku sendiri sih gak percaya karena hampir 2 minggu ini aku gak lagi memikirkannya. Walaupun sempat sms-an beberapa kali dan dia telpon aku, aku juga bersikap biasa ajah. Jadi penafsiran mbak salah besar. Kata Ibu, semalam aku udah gak nyebut nama dia lagi. Hanya malam pertama aku sakit namanya ku sebut-sebut. Tapi aku masih ingat semalam aku emang mimpiin dia. Dalam mimpi itu sangat jelas sekali, setiap percakapan dan juga orang-orang didalamnya. Jika sebelum-sebelumnya aku selalu mimpi dia milikku, kali ini berbeda. Karena ini pertama kalinya aku mimpi dia yang gak bisa ku miliki persis seperti di kehidupan nyataku. Karena mimpi itu terasa sangat nyata, aku bisa mengingat semuanya kurang lebih seperti ini...
Dalam mimpi, entah bagaimana ceritanya tahu-tahu saat aku bangun tidur (dalam mimpi) seperti biasa aku bersih-bersih rumah termasuk rumah yang baru dibangun disamping rumah induk, muncullah si 'dia' (yg namanya gak boleh disebut) dari dalam salah satu kamar rumah baru. Aku yang kaget bukan langsung bertanya pada 'dia', tapi aku lari ke rumah induk mencari ibuku. Aku tanya, dan ternyata rumah baru itu dikost-in sama Ibu jadi tinggallah 'dia' dan kawan-kawannya disamping rumah. Awalnya aku heran dan bertanya-tanya mengapa 'dia' harus kost dirumahku, tapi aku gak mau tahu lagi, disitu aku cuma ingin ngelupain 'dia' jadi sebisa mungkin aku menghindarinya... Lalu tiba-tiba datang seorang cewek sebut aja si 'A' (mantannya) malam-malam kerumahku untuk bertemu dengannya. Kita sempat mengobrol, saling bertanya keadaan kebetulan Ibu gak ada dirumah terus aku nganterin si 'A' ke kost-an untuk bertemu 'dia'. Kost-an itu ramai tapi 'dia' gak terlihat, aku tanya sama anak kost dimana 'dia', kata mereka 'dia' ada didalam kamar. Karena aku gak mau ketemu 'dia', jadi aku suruh si 'A' ngetok kamarnya sendiri sambil tak lupa aku bilang untuk mengobrol di ruang tamu saja karena itu memang sudah menjadi peraturan yang ditetapkan Ibu bagi anak kost jika ada tamu cewek. Sebenarnya aku gak mau tau si 'A' mau masuk kamar kek atau apa kek tapi aku gak pengen aja nanti Ibu marah-marahin aku. Belum juga aku keluar dari kost, si 'A' manggil aku buat manggilin 'dia' soalnya diketok gak dibukain. Rada sebel juga kenapa gak minta tolong ma anak laen aja sih. Tapi ya akhirnya aku nurut ajah, masih sebel jadi aku gedor-gedor tu pintu, 'dia' teriak dari dalem kenapa? aku bilang 'A' nyariin... sebelum 'dia' keluar aku langsung ngacirrr... Dan enggak tau kenapa, anak kost pada mbuntut aku semua, ikut ke rumah induk ngajakin aku PSan. Paginya aku dibangunin sama Ibu (masih dalam mimpi), aku bertanya ada apa karena aku masih sangat ngantuk akibat main PS semalaman. Ibu menyuruhku mengantar makanan buat 'dia' dan tamu-tamunya... Aku marah-marah, aku jengkel banget ngapain juga pagi-pagi bangunin aku cuma nyuruh ngantar makanan biasanya juga Ibu sendiri yang ngantar makanan. Ibuku emang baik hati kalau punya makanan suka ngasih anak-anak kost... Seketika aja aku langsung melek waktu Ibu bilang kalau jajan-jajan itu dibawain sama tamu-tamunya 'dia', dan katanya jajannya banyak banget makanya Ibu nyuruh agar jajan-jajan itu disuguhin ajah sama dikasihkan anak-anak kost. Aku langsung ajah bangun penasaran siapa orang yang bawa jajanan buat Ibu, untuk apa repot-repot kayak gitu kenal ajah gak sama Ibu. Setelah cuci muka dan pake sweater aku bawa jajan itu, sebelum masuk kost melalui pintu samping sekali lagi aku bertanya sama Ibu. "Orangnya yang tadi malem gak?", "enggak, yang sekarang tiga cewek. 'dia' genda'ane akeh banget sih Ibu gak suka" kata Ibu. Terang aja aku kaget sama ucapannya Ibu, gak mau ambil pusing aku langsung bawa tu jajan masuk. Diruang tamu sambil nyuguhin aku lihat satu-persatu cewek-cewek itu. Dan yaah, aku mengenali mereka semua... mereka adalah si 'B', si 'C', dan  si 'D'. Terus si 'C' ngomong.. "Mia gak usah repot-repot...", "aku gak repot kok, kan kalian juga yang bawain jajan, Ibu gak boleh makan jajanan ginian sih soalnya..."jawabku, dalam hati sebel juga sama Ibu yang nyuruh aku nyuguhin jajan kayak gini aku udah seperti pembantunya mantanku aja.hufff
Sambil pamit sekilas aku lihat 'dia', ternyata 'dia' lagi menatapku... serrrrr darahku berdesir, cepat-cepat aku langsung pergi, di dapur sambil naruh nampan Ibu ngomong dari belakangku.. "Ibu tau kamu masih menyukainya, tapi lihatlah wanita-wanita yang selalu mendatanginya itu kenapa harus datang ke kost-an cowok?kalau bukan 'dia' yang mengijinkan, bahkan 'dia' saja gak bisa ngejaga perasaanmu. Ibu memang menyukai 'dia' seperti anak sendiri karena 'dia' sangat sopan dan melek agama dari dulu Ibu pengen punya anak cowok kayak 'dia'. Kalau 'dia' gak bisa jadi milikmu ikhlaskan saja, biar Ibu aja yang jadi Ibunya tidak perlu kamu".
Jadi begitulah mimpinya, karena setelah Ibu ngomong gitu aku langsung terbangun (bangun beneran)...
Kembali ke alam nyata, terbangun aku termenung memikirkan isi mimpiku. Aku raba wajahku, gak ada air mata... Syukurlah... Aku hanya memaknai itu semua sebagai kekuatanku. Segala yang tak baik tak kan lagi membuatku menangis, benar aku masih mencintainya tapi cintaiku padanya tak kan membuatku menangis lagi karena cintaku selalu menguatkanku... Kembali aku mengingat mimpi itu, sambil masih terbaring aku berfikir mungkin keadaan akan segera kembali normal seperti dulu... Mungkin pemaknaan perkataan Ibu dalam mimpi itu adalah aku harus bisa ikhlas dan menerima semua kenyataan ini, kami lebih baik bersaudara seperti dulu... bisakah dia menjagaku sedangkan terlalu banyak wanita disekelilingnya bahkan dia saja tak berniat sedikitpun untuk menjaga perasaanku.
Lalu aku berfikir mengapa tidak ada Ayah dalam mimpiku???
Berfikir...aku berfikir...tapi saat aku mencari-cari dimana sosok Ayah yang kucintai yang muncul hanya dia saja. Sampai akhirnya aku sadar bahwa aku selalu menyayanginya, menghormatinya, mencintainya bagaikan Ayahku. Yah, mungkin dalam mimpi itu dia sebagai dia dan sebagai Ayah. Mungkin yang sedang dibicarakan Ibu itu adalah Ayah. Mungkin...itu hanya menurutku... Karena aku mengatakan bahwa aku selalu menyayanginya, menghormatinya, mencintainya bagaikan Ayahku itu bukan tanpa alasan. Dia memang seperti Ayah, sosok laki-laki yang penuh kasih dan selalu disegani, dan juga pecinta wanita...hahaha KOMPAK!
Begitulah akhir ceritaku hari ini...
HAPPY WEEKEND ^^

Kamis, 13 Desember 2012

Ku Bahagia Karena Aku Masih Mencintaimu

Pada suatu hari, dini hari... 
Seorang lelaki mendatangi seorang perempuan dan berkata : 
"Wahai perempuan... Jangan pernah kau bersedih. Jangan pernah pula kau menangis lagi. Jangan pernah menangisiku... Aku ingin melihatmu bahagia... Bahagia tanpa diriku..."Dan perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya... 

Lelaki itu tak pernah tahu bahwa kata-katanya tlah menyakiti hati si perempuan, tak pernah tahu bahwa hari itu satu-satunya hari terburuk bersamanya... Dan tak pernah tahu bahwa setelahnya itu tangis si perempuan tumpah menahan peluh yang membanjiri hatinya. 

...Beberapa waktu kemudian______ 

di suatu malam... 
Dalam sujudnya, si perempuan terisak... dan berbisik lirih... 

"Wahai lelakiku... Bahagiakah kau saat ini.?? Dulu kau pernah bilang, kau ingin aku bahagia. Kau pun pernah berkata pada wanita-wanita yang menyayangimu, kau ingin mereka semua bahagia. Kini mereka telah menemukan kebahagiaannya seperti katamu... Berkat dirimu, mereka tlah bahagia... Aku pun begitu... Aku kini juga menemukan kebahagiaanku... Bahagiaku karna aku mencintaimu. Masih mencintaimu. Selalu mencintaimu. Bahagiaku bisa mencintai lelaki seperti dirimu. Caraku mencintaimu tak kan membuatku menangis lagi. Wahai lelakiku... Jangan pernah bersedih hanya karna mereka tak memilihmu... Aku yakin perasaan itu masih ada dihati mereka. Kau tahu kenapa.? Karna kau memang pantas untuk dicintai oleh setiap wanita. Aku bersyukur dapat mencintai dirimu, pernah menjadi bagian dari hidupmu. Wahai lelakiku... Ku ingin kaupun bahagia... Bahagia dengan caramu sendiri..." 
... Ya Allah lindungilah dia untukku..." 



#salam rindu untuk lelaki sepi



"My Memory"
01.39 PM 26-0ct-2011 

Rabu, 12 Desember 2012

Air mata Jadi saksi


Sering ku mencoba melupakan dirimu, namun sakid hati tak pernah hilang
Biarlah lukaku kan ku rawat sendiri, walau pedih kurasakan...
Harumnya bunga cinta yang dulu kau janjikan,
Hingga ku terlena dalam pelukmu
Kini kusadarai walau terlambat sudah
Biarlah kutanggung derita ini

Malam tiada bintang hanya ada angin lirih
Berdesir menyibakkan rambutku
Haruskah ku sesali apa yang telah terjadi
Cinta ku telah ternoda

Hancur hati ini bila ku ingat dirimu
Hanya air mata jadi saksi bisu dalam hidupku
Entah sampai kapan ku harus hidup begini
Tiada teman ku lagi tempat ku mengadu dan untuk mengeluh


*Di populerkan oleh Poppy Mercury

Selasa, 04 Desember 2012

Rainy Weather


Pada awalnya, ketika air matamu membasahi lengan bajuku,
Ku kira aku hanya akan menunggu dan membiarkanya kering
Tapi air mata tersebut menjadi awan dan angin yang lebih besar
Dan jatuh sebagai hujan yang membasahi langkah kakiku
Ketika hujan yang tidak dapat berhenti, tidak dapat dihindari, jatuh diatasku,
Kemana aku harus pergi??
Aku kehilangan jalanku...
Walaupun aku ingin lari, kau tinggal dipikiranku
Dan membuatku ingin terus kembali
Aku ingin melindungimu...berada disisimu...
Dan aku akan memperlakukanmu dengan baik
Sementara aku kehujanan, aku pasti telah menjadi gila saat itu

Sejak awal...
Ketika air matamu membuat lengan bajuku basah
Aku berpikir untuk menunggu sampai lengan bajuku kering
Jadi aku berdiri sementara waktu
Tapi, malah menjadi masalah yang lebih besar
Angin yang kencang dan hujan lebih lebat menghentikan langkahku
Mereka datang semua...
Air matamu, cintamu dan cintaku yang menjelma hujan, menahanku untuk pergi
Saat aku terkena hujan yang tidak bisa dihindari dan dihalau
Dan kehilangan arah yang harus kulalui
Walau aku ingin pergi jauh, aku akan tetap kembali
Aku ingin disampingmu, aku ingin selalu menyayangimu
Aku ingin menjaga dan melindungimu
Aku tak akan pernah pergi meninggalkanmu

Namun semua telah berubah...
Aku tidak boleh disampingmu
Tidak boleh mendekat, tidak dapat lagi menyayangimu,
Tidak dapat menjaga dan melindungimu
Aku harus pergi...
Menjauh dari hidupmu...
Tak dapat kembali lagi...
Walaupun begitu, aku akan tetap mengawasimu dari jauh...


"My Memory"
Yogyakarta, 16-Sept-2011

Rabu, 14 November 2012

Setelah Kepergianmu

Aku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan...

Ku buka handphone ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi dan selamat tidur untukku. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiringiku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tartawa. Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman di dekatmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak lagi sama seperti dulu.

Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar dengan semua ini. Setelah kepergianmu, aku menyadari betapa aku mencintaimu. Setelah kepergianmu, kamu merampas semua cinta dan kebahagiaan yang kupunya, melarikan ke tempat asing yang justru tak tahu dimana keberadaannya. Siksaanmu begitu besar untukku, dan aku terlalu lemah untuk mendapatkan cobaan ini, aku begitu lemah untuk mendapatkan goresan luka di benakku yang semakin hari semakin bertambah.

Hari dimana sekali lagi kamu berjanji padaku tak kan meninggalkanku dan menangis karena mengira aku datang padamu hanya untuk meninggalkanmu, kamu berkata tak ingin kehilanganku, aku pikir kita akan bersama selamanya. Tapi untuk kedua kalinya kamu meninggalkanku. Masih ku ingat jelas ketika aku mematahkan kalung pemberianmu, kamu bilang, "tidak perlu kalungnya, mas udah punya ad'...". Nyatanya aku tak dapat milikimu. Hingga beberapa minggu kemudian kamu menjauhiku, kamu pergi, kamu menghilang dari kehidupanku, berbulan-bulan kamu tak mengirimku kabar sama sekali. Hal itu membuatku marah dan aku berfikir kamu memutuskan ku secara sepihak, tanpa tahu permasalahannya apa. Ku putuskan untuk melupakanmu. Kemudian, kamu menghubungiku di hari jadianku bersama kamu. Entah mengapa hatiku tergugah untuk mencarimu, mungkin karena rasa rindu teramat dalam selama berbulan-bulan kepergianmu. Kita berkencan di malam minggu penuh emosi, kita juga berkencan dihari lain saat kamu memberikanku senyuman terindah. Sebenarnya saat itu hatiku menolak karena kamu bukan pacarku lagi. Aku berkata kepada kamu, lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah menghubungiku lagi, cari wanita lain di luar sana yang lebih baik dariku. Tapi nyatanya kamu terus meminta maaf padaku atas kesalahan kemarin telah menjauhiku. Kamu bilang kamu menyayangiku tapi tak tahu harus bersikap. Namun  ini bukan cara yang benar. Aku tak bisa menerima hal itu. Hingga sampai kamu berlutut pun tak akan bisa aku menjadi pacarmu lagi. Dan itu artinya sekarang kamu dan aku hanya sebatas teman. Padahal sebenarnya aku benci dengan perpisahan ini...

Entah mengapa jika aku mengingat itu semua, beribu-ribu penyesalan selalu menghampiriku. Apakah kamu terluka karena ku?

Kita itu seperti saling menyakiti, tanpa tahu apa permasalahan yang sebenarnya.

Aku menangis sejadi-jadinya di dalam heningnya malam, atas dasar bahwa aku memang benar mencintaimu. Aku merasa kehilangan sosok pahlawanku. Sementara aku selalu melihatmu dekat dengan wanita lain. Kamu tak pernah tahu bahwa terkadang aku di sini menangis melihatmu bersamanya, aku cemburu...

Aku marah pada diriku sendiri, mengapa aku begitu sulit untuk melupakanmu? Sedangkan kamu disana dengan mudahnya melupakanku. Tuhan...sungguh ini tak adil bagiku. Ingin rasanya aku hilang ingatan, agar aku tak mengenalimu dan kenangan dulu bisa terhapus di dalam memori otakku. Itulah jalan satu-satunya untuk saat ini. Hari berganti hari, aku terus menjalani hidupku tanpa dirimu. Dan aku merasa semakin hari aku selalu menyesali kesalahanku padamu. Apakah kamu disana sudah mendapatkan pengganti diriku? Aku harap kamu masih mengharapkanku, karena ku disini selalu mengharapkan kehadiranmu dihidupku lagi. Apakah kamu disana selalu memikirkanku? seperti aku yang selalu memikirkanmu. Aku hanya ingin tahu isi hatimu saat ini. Apa kamu tak pernah berpikir tentang isi hatiku saat ini? yang semakin hari semakin mendung karena tak ada lagi yang menyinari hatiku.

Di dalam mimpiku kamu selalu ada untukku, dan kamu milikku. Tapi ternyata, di dalam kehidupan nyata, kau hanyalah mimpi untukku dan aku sulit menggapaimu kembali. Tak ada hal yang mampu ku perjuangkan selain membiarkanmu pergi dan merelakanmu untuk orang lain yang pantas mendapatkanmu. Aku berusaha menikmati kesedihanku, kesakitanku hingga ku terbiasa akan semua hal itu. Aku selalu meneteskan air mata untukmu, padahal setiap butiran air mata yang jatuh itu semakin aku merindukanmu dan sulit untuk melupakanmu. Kini aku merasa jatuh cinta padamu yang bukan milikku lagi.

Tapi aku punya Tuhan, punya keluarga dan sahabat, yang selalu ada untukku. Dan juga punya seorang kekasih yang sangat mencintaiku. Aku percaya pada Tuhan... Tuhan pasti sedang menguji kesabaranku saat ini, dan pasti ada jalan keluar di balik ini semua. Mungkin di mataku kamu yang terbaik untukku, tapi belum tentu kata Tuhan kamu yang terbaik untukku. Aku percaya dan yakin bahwa skenario Tuhan adalah yang paling indah.