Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Maret 2013

Liburan ke Jogja


Yogyakarta… atau yang sering disebut dengan Jogja. Kota wisata utama yang sangat indah di pulau Jawa ini selalu membuatku kangen ingin pergi kesana. Kesannya yang kalem dan klasik, masyarakatnya yang ramah, membuatku nyaman jalan-jalan di kota itu meskipun sendirian. Setiap kali ada kesempatan liburan, aku selalu memilih tujuan liburan utamaku ke kota itu.

Kali ini aku akan menceritakan perjalananku terakhir kali ke Jogja. Di mulai ketika aku bingung dengan rencana merayakan tahun baru 2013. Saat itu banyak sekali dari teman dan pacarku yang mengajak merayakan tahun baru. Karena banyaknya tawaran membuatku bingung menerima ajakan dari siapa. Lalu tiba-tiba seorang teman sekampus dari Kota Malang dulu menghubungiku mengajak berlibur ke Jogja. Dari itu aku berfikir bagaimana jika aku merayakan tahun baru di Jogja, karena meskipun aku sudah sering kali kesana tapi belum sekalipun aku merayakan tahun baru di kota itu. Akhirnya kita sepakat untuk tahun baruan di Jogja, dan pastinya sebelum itu aku sudah meminta ijin pacarku untuk merayakan tahun baru dengan teman.

Tepatnya pada tanggal 28 Desember 2012, dari Gresik kota tempatku tinggal, aku berangkat ke Malang menggunakan transportasi Bus Patas. Sesampai di Malang aku menginap semalam dirumah temanku yang akan ikut denganku ke Jogja. Esok paginya, pada tanggal 29 jam 2 siang kami berangkat ke Jogja dengan menggunakan jasa Travel. Untuk menghemat biaya, kami sengaja tidak menggunakan pesawat atau kereta yang tiketnya sangat mahal untuk akhir tahun. Menurut kami Travel lebih aman dan tarifnya tidak mahal, Tarif Travel kami hanya Rp. 95.000.- per orang . Selain itu Travel tidak hanya menjemput kita dari rumah tapi juga akan diantar sampai tujuan sehingga kita tidak perlu mencari taksi lagi untuk mencari hotel.




Sampai di Madiun kami berhenti di rumah makan untuk istirahat dan makan. Aku memesan rawon dan susu hangat karena tidak ribet makannya dan akan hangat di badan cocok untuk cuaca berhujan saat itu. Harga makanan di rumah makan tersebut juga sangat terjangkau. Untuk pilihan makanku, aku hanya merogoh kocek 16 ribu saja. Setelah istirahat setengah jam disana, kami melanjutkan perjalanan ke Jogja. Sepanjang perjalanan, jalanan terus diguyur hujan deras sehingga menambah kemacetan jalan dan membuat perjalanan kami lebih lama dari jadwal biasanya. 




Pukul 11 malam Travel kami baru memasuki kota Jogja. Dan kami baru sampai di hotel tujuan kita pukul setengah 12 malam. Beruntung aku mempunyai kenalan di Jogja yang membantuku memesan kamar hotel yang tidak memungkinkan kami mencarinya sendiri karena hampir semua hotel telah penuh di pesan untuk akhir tahun. Bahkan harga 1 malam menginap disana bisa menjadi 3x lipat dari harga hari biasanya. Kami sepakat untuk menginap satu malam dan mencoba mencari hotel lain esok harinya. Setelah check in dan membayar senilai Rp. 150.000,- untuk kamar biasa satu malam, kami langsung pergi tidur di kamar.    
                     

Tanggal 30 Desember 2012
Paginya kami bangun tidur dan memesan soto dari hotel. Setelah mandi kami berencana keliling Jogja menggunakan Trans Jogja. Alat transportasi ini sangat efisien sekali, Bus ini akan mengantar kita kemana saja hanya dengan tarif Rp. 3.000,- dan jika kita salah turun di pemberhentian, kita tidak perlu membayar lagi dan Bus akan mengantar kita ke tujuan yang tepat. 


Puas berkeliling kami pun kembali ke hotel. Karena tidak mendapatkan hotel lain yang kosong, kami pun memutuskan memperpanjang inap dan berganti kamar yang lebih bagus. Kemudian siangnya kita lanjutkan pergi ke “Taman Sari”. Taman sari ini merupakan salah satu warisan budaya Keraton Yogyakarta yang dikenal sebagai tempat pemandian para Raja Yogyakarta dan keluarganya pada jaman dulu. Di dalam, kita disuguhkan keindahan arsitektur bangunan yang mempesona, yang memiliki makna-makna simbolik Jawa dan beberapa bangunan yang memberikan kesan mistis.



Jogja juga dikenal dengan kotanya yang tidak pernah sepi, semakin malam kota tersebut semakin ramai oleh mahasiswa-mahasiswa yang sekedar jalan-jalan dan wisatawan-wisatawan dalam negeri ataupun asing yang ingin menikmati keindahan Jogja di malam hari. Kira-kira pukul 10 malam aku keluar bersama temanku yang kuliah di Jogja. Berempat, kami menyusuri jalanan kota Jogja menggunakan sepeda motor.


Tanggal 31 Desember 2012
Dengan meminjam sepeda motor seorang teman, aku pun jalan-jalan ke alun-alun kidul (Alkid) untuk mencoba berjalan melewati dua pohon kembar dengan menutup mata. Konon ceritanya, jika seseorang bisa melewati dua pohon tersebut berarti hati orang tersebut bersih alias dia orang baik. Tapi ada juga yang bilang bahwa keinginan orang tersebut akan terkabul.





Sore harinya aku bersantai di teras kamar hotel melepas lelah sambil menunggu malam hari. Kami berencana merayakan tahun baru di alun-alun sambil melihat acara Sekaten. Kami sudah membeli terompet, dan kembang api untuk acara nanti malam, namun tiba-tiba temanku yang tinggal di Jogja mengajak kami ikut gabung bersama teman-temannya merayakan tahun baru di puncak, Dieng Wonosobo Jawa Tengah.
Pukul 7 malam kami berangkat ke Wonosobo dengan menyewa 3 mobil Avansa. Dan tepat jam 12 malam kami tiba di Menara Pantau Dieng. Kami langsung turun dari mobil dan menyalakan petasan-petasan dan kembang api bersama-sama. Udara yang begitu dingin tidak menyurutkan kebahagiaan kami. Suara kembang api bersahut-sahutan dari segala penjuru arah.

Setelah kembang api habis, kami melanjutkan perjalanan naik ke atas puncak. Hawa dingin semakin menusuk ketika kita tiba di dataran luas yang dibuat sebagai lapangan parkir. Aku tercengang, ternyata tidak hanya rombongan kami yang berada disana. Puluhan mobil berjejer dan tenda-tenda berdiri di lapangan tersebut.


Tidak seru jika kita hanya tidur di dalam mobil, maka kami semua turun dan para cowok-cowok membuat api unggun untuk menghangatkan diri kami. Sepanjang malam itu kami habiskan untuk menyanyi bersama hingga subuh. Lalu kami bersama-sama berjalan kaki menaiki puncak Si Kunir untuk melihat Sun Rise. Sambil menahan dingin kami berjuang naik ke atas melewati jalan sempit yang penuh tanjakan dan sangat licin akibat hujan.

Sesampai di atas kami menunggu matahari yang mulai terbit. Kami hanya bisa berucap “Subhanallah…” Pemandangan dari atas begitu menakjubkan, sekeliling kami dipenuhi oleh lautan kabut putih yang sangat indah. Ditambah ketika matahari mulai terbit, pemandangan tersebut semakin menampakkan indahnya.

Setelah matahari mulai tinggi kami menuruni puncak Si Kunir dan bersiap untuk perjalanan selanjutnya ke Candi Arjuna. Dan dilanjutkan kembali ke Jogja sore harinya.



Tanggal 2 Januari 2013
Aku memutuskan hari itu untuk kembali ke Malang Jawa timur. Tapi sebelum itu aku ingin sekali lagi menyapa kota Jogja yang penuh kenangan. Pagi itu aku pergi ke sebuah kedai yang sangat unik. Tempat ini sangat terkenal sebagai tujuan kuliner wisatawan. Kedai itu adalah “Kedai Rumah Pohon”. Keunikan kedai ini karena dibangun dari bambu dan berlantai 6 tingkat menyerupai rumah. Sehingga pengunjung tidak hanya dimanjakan oleh kelezatan makanannya tapi juga pemandangan ke segala penjuru arah dari puncak rumah pohon ini. Pengunjung juga bisa berfoto-foto di setiap ruangan di kedai ini.


Tidak afdhol rasanya jika kita ke Jogja tidak ke Malioboro. Akhirnya aku belanja ke Malioboro untuk mencari cinderamata, dan mampir ke salah satu pusat oleh-oleh Yogyakarta untuk membeli beberapa cemilan khas Jogja. Setelah itu kami kembali pulang ke Jawa Timur menggunakan jasa Travel yang sama seperti ketika datang.