Jumat, 15 Maret 2013

"Duit 10 Ribu ku"

Pagi ini setelah aku bersih-bersih rumah, mandi, dan sholat Dhuhah, aku ganti baju di kamar. Karena melihat lemariku berantakan, sambil berdandan aku menata baju-baju dalam lemari agar rapi dan enak dipandang. Sebuah foto dalam frame kecil terjatuh ketika aku menarik tumpukan baju rak paling atas. Teringat kemarin ketika kakakku pinjam baju dan meledekku karena menemukan foto itu dibawah baju. Saat itu aku malu sekali lalu merebutnya dan melemparkan kedalam lemari tanpa melihat. Sekarang aku hanya bisa tersenyum mengingat kejadian itu. Ku tatap wajah seorang laki-laki dalam frame yang matanya balik menatapku tajam.Mata yang aku rindukan . . .

Aku taruh frame itu di keranjang foto-foto diatas lemari tempatku biasa menumpuk koleksi DVD dan album foto. Didalam keranjang itu juga ada 1 frame lagi dengan foto laki-laki yang sama, kulihat sebentar lalu ku taruh kembali dengan hati-hati. Aku juga teringat foto-foto lain laki-laki itu yang kusimpan di dompetku yang telah lusuh. Sebenarnya sudah lama aku berniat ingin membeli dompet baru karena aku takut akan merusak foto-foto itu jika tetap didalam dompet lusuhku. Tapi belum ada yang kesempatan untuk membelinya karena aku yang jarang keluar sekarang.

Aku buka dompet itu, tapi entah mengapa bukan foto didalamnya melainkan aku tertarik melihat sisa uangku. Aku ambil lembar-lembar uangku dan mulai menghitungnya . Tiba-tiba mataku sekilas seperti melihat tulisan yang janggal pada uang 10ribuan. Ku tarik 2 lembar 10ribuan dari tangan kiriku. Dan benar saja, salah satu lembar 10ribuan-ku ada tulisan dari bolpoin hitam. Tapi bukan coretan tinta hitam di lembar uangku itu yang membuatku terkejut, akan tetapi sebuah kata yang bertulis "Hanafi".


Ini sungguh aneh . . .
Seingatku aku belum membuka dompetku sepulang dari Jombang tgl 12 kemarin. Jadi aku simpulkan uang itu aku dapatkan ketika berada di Jombang, karena sewaktu berangkat uangku hanya lembaran 100ribuan dan 50ribuan. Kuingat-ingat lagi sepertinya aku membeli jus di Peterongan menggunakan uang 50ribu dan diberi kembalian yang ada pecahan 10ribu. Tapi aku masih sangsi dari mana sebenarnya ku dapatkan uang 10ribu bertulis nama itu. Tapi otakku tidak bisa mengingat hal lain lagi, aku memang orang yang pelupa!
Apa ini yang dinamakan sebuah kebetulan?? Mengapa kebetulan ini sangat aneh dan janggal . . .
Di Jombang aku memang bertemu dengan pemilik nama itu. Tapi kami tidak saling mengobrol, saat itu aku hanya salaman dengannya ketika dia pamit pulang di acara pernikahan temenku. Hanya itu. Lalu mengapa aku mendapatkan uang aneh itu sepulang dari Jombang?? Dari mana asalnya? Yaa, ini bisa saja hanya kebetulan. Tapi kebetulan ini sangat tidak masuk akal bagiku . . .

Tidak ada komentar: