Pernahkah Anda bertanya padaku mengapa demikian?
Pernahkah Anda bertanya padaku alasan aku jarang keluar
rumah dan lebih suka di dalam kamar?
Nihil. Anda tak pernah melakukan itu.
Pernahkah Anda bertanya mengapa aku tiba-tiba sangat bernafsu
makan dan tiba-tiba tidak mau makan?
Pernahkah Anda bertanya mengapa aku terlihat pucat dan
sembab ketika bangun tidur, kemudian tiba-tiba aku berubah menjadi sangat
bersemangat disaat bersamaan?
Selama aku berada disini semenjak 2,5 tahun yang lalu aku tak
pernah dapat beristirahat dan beraktifitas dengan tenang. Aku takut… Aku takut
semua gerak-gerikku diawasi orang. Aku sangat takut…
Tak ada seorang pun yang bertanya … bahwa sebenarnya aku
mengalami trauma. Aku telah berusaha mengatasi itu tapi tetap saja aku takut
jika bertemu dengan orang sini, berpapasan dengan orang-orang sini. Kalau saja
ada yang memperhatikanku jika diajaknya bicara dengan orang-orang sini, aku tak
pernah melihat mata orang itu, aku pasti terlihat sedidit gugup dan terkadang
sampai berkeringat dingin. Selama ini aku sangat tersiksa disini… aku selalu
ingin pergi dari sini…
Kejadian 2,5 tahun yang lalu semakin menghancurkan hidupku. Aku
memang bukan anak yang berbakti, bukan juga anak yang sholihah, dan semua itu
semakin diperparah dengan kejadian 2,5 tahun yang lalu. Aku telah mempermalukan
diriku sendiri dan keluargaku di kampung ini karena berhubungan dengan
laki-laki brengsek itu. Laki-laki itu telah merusak segalanya yang tersisa dari
hidupku yang sekarat dengan menyebarkan rumor tentangku sehingga orang-orang
mengenalku, memperbincangkanku. Sejak itulah aku takut bertemu dengan
orang-orang sini, aku takut jika mereka melihatku mereka akan menilaiku,
memperbincangkanku. Aku tidak pernah bisa merasakan nyaman lagi tinggal disini…
Aku mudah bahagia oleh hal-hal kecil, aku juga mudah sedih
oleh hal-hal kecil yang sangat sepele.
Bagiku kebahagiaan yang sebenarnya telah benar-benar
menghilang dariku. Aku tak akan dapat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya
lagi…