Kamis, 18 Oktober 2012

Surat untuk Oppa

Aku mengagumimu... Selalu mengagumimu... Sejak dulu...
Sejak sebelum ada apa-apanya antara kita. Kau banyak mengajarkanku arti kehidupan dan bagaimana hidup yang seharusnya aku jalani, apa itu arti cinta, kasih sayang, pengorbanan, ketulusan, dan tentu saja sebagian iman... Walau kau sendiri mengakui kau tak sebaik itu. Entah sadar atau tidak, segala sesuatu yang kau ucapkan secara tidak sengaja padaku selalu kusimpan dalam memoriku. Dan semua itu membuatku belajar...
Dulu... Sering kali aku berkata pada diri sendiri mengapa pasanganku tidak seperti kamu... Ah tidak, tapi mengapa pasanganku tak mempunyai pemikiran seperti cara kamu berfikir? Andai saja aku lebih dulu bertemu denganmu sebelum aku bertemu dengannya...
Semakin lama aku semakin mengagumimu... Bukan, aku rasa saat itu aku belum jatuh cinta. Di depan teman-temanku, ku katakan aku mengidolakanmu, dan amat sangat menghormatimu laiknya seorang Ayah, seorang kakak kandung laki-lakiku yang tak kupunya. Setiap kali pasanganku menyakitiku, entah bagaimana juga kamu selalu hadir menghiburku tanpa tahu bahwa aku memang sedang bersedih, dan dengan segala caramu membuatku tersenyum kembali walau hanya sebuah ejekan kecil. Kau selalu ada... Selalu hadir...dimanapun...hampir disetiap nafasku...
Dan tiba-tiba saja semua berubah...
Yah, semua terjadi secara tiba-tiba dan sangat cepat...
Oppa... Oppa... Oppa... Sejuta kali kulafalkan namamu agar ku selalu mengingat hari dimana aku telah merubahmu... Tak kan pernah kumaafkan diriku yang telah membuat hidupmu kacau balau seperti ini. Semua karena adanya diriku dalam hidupmu... Ku tahu semua bukan salahmu, aku berhak mendapatkan semua sakit ini.
Yang Baik menjadi Buruk, yang Buruk menjadi Baik... Kau... Aku... Oppa...